Menunggu pagi bagi guw amat menyebalkan! Mengapa demikian? Karna guw perlu keluar secepatnya, perlu tau apa saja yang telah terjadi semalam. Di dalam pikiran guw udah gak jelas lagi buat di deskripsi’in. guw wajib liat dengan mata kepala guw sendiri. mungkin saja, Clara berbohong soal perang-perangan antar kaum kucing, anjing dan korban tak bersalahnya, si tikus! Alasan Clara, dia mau mencuri isi dapur rumah tempat tinggal guw. Ataw, kalo emang terjadi, guw harus cepet keluar ketika pagi datang!
Begitu terdengar adzan subuh, kemudian suara si Jago dan temennya. Detik itu juga, mama langsung terbangun dan ngebukain pintu dapur. Pastinya guw langsung mengeong minta dibukain pintu belakang rumah, tak peduli kala itu mama lagi nyiapin sarapan pagi buat guw. Guw sudah bilang ke Mama, kalo guw gak laper. Taw dech, orang tua itu ngerti ngak kata guw barusan??
“Bian mo keluar ya.. bentar yaa,..” terang Mama bikin guw tambah kesel.
Saat pintu terbuka, udara segar langsung masuk menusuk kewajah muram guw, belom terbuka lebar, guw udah menyelinap saja, memaksakan diri, bikin kening Mama berkerut karna keheranan. Biasanya kan, kalo pagi guw mengeong minta makan! Kali ini minta keluar, pasti guw lagi JTC alias jatuh cinta sama kucing tetangga. Tak usah pedulikan pikiran Mama yang tak berguna itu, ia tak mengerti apa-apa! Ini urusan kaum hewan semata.
Begitu keluar halaman, si Jago langsung menyapa ramah “Pagi, Bian! Tumben, olahraga pagi?? Tidur nyenyak kah? Biasakan beraktivitas pagi-pagi sekali jika tidak, rezekimu akan kami patok!”
“Tidur nyenyak?? Guw semalam tidur ala ayam, taw!” hati guw makin kesel dibuat ayam berbulu merah hitam itu. lebih baik guw cuekin aja, gak penting!
Dengan ke empat kaki guw yang sehat, sambil berlari-lari kecil. Anggap saja meraton. Langkah guw mengarah ke TKP. Ternyata bener, Humz nya Clara and the gank is hancur lebur…menurut kaum semut dan lalat menginformasikan bahwa menjelang subuh tadi, kaum tikus yang selamat sudah mengungsi ke suatu tempat yang dianggap mereka aman dan rahasia. Percuma lama-lama meratap disini, akhirnya guw putuskan kembali kerumah. Sekedar tau saja kalo beberapa tikus ada yang mati karna terinjak injak. Beberapa kucing dan anjing saling ribut sekaligus cakar-mencakaran. Darah mereka bercampur, hingga mengundang lalat dan semut. Tentunya, telalu jorok buat diceritain lebih detail, bisa-bisa engak nafsu makan kayak guw sekarang.
Diperjalanan, guw ketemu ama si Gembul. Kucing local berbulu belang itu paling hobi makan, saking kuat makannya, kaleng aja dikira kerupuk! Gembul, kucing sedikit liar, ia tak punya rumah, sama kayak Mocky and the Gank. Hanya saja, Gembul gak mau ikut rombongannya Mocky, meski tubuh gembul tampak bisa diandalkan, namun otaknya rada dibawah standard otak kucing. Mocky bisa memperkerjakan ia daripada keliling perumahan gak jelas, Cuma Mocky gak sanggup jatahin makan dia, terlalu sering lapar sikapnya…. Bisa-bisa jatah Mocky bakal direbutnya
“Mocky mengatakan kalau kau ditunggu olehnya ditempat yang telah dijanjikan kemarin.. ingat, kau hanya boleh datang sendiri, tanpa didampingi oleh Rocxy” ujar Gembul berpesan. Ia seakan mengatakannya seolah dengan makhluk yang kotor, padahal sama-sama kucing.
“kenapa lo bersikap begitu pada guw, apa salah guw?”
“Karna kau pecundang, dari zaman bahala.. mana ada kucing bersahabat dengan anjing? Kecuali jika dulu ibu ataw ayahmu keturunan bangsa anjing. Bisa jadi!”
“Lo pikir hewan bisa dicangkok? Gembul, berfikirlah dengan logika. Jika gen guw bercampur, tentu bentuk guw jadi aneh. berwajah anjing tapi bertubuh kucing ataw sebaliknya..” maki guw garang. Urat leher guw nyaris putus gara-gara ngomong sama kucing yang gak punya otak
Daripada tambah pusing, lebih baik guw tinggalin dia yang asik makan dedaunan. Guw rasa hormone diapun sebenernya dominant ke kambing. Dan selintas guw melewati rumah Corrie, tetangga guw yang punya peliharaan kucing ama anjing. Sesekali mampir akh, sekalian pengen tau juga kabar sibuldog Rocxy.
Guw memasuki area gerbang tanpa permisi, dan siapa yang bisa nebak kalo diteras guw ngeliat si Kei ko lagi nyantai diatas kursi rotan. Matanya bisa saja terpejam, tapi guw bisa tau kalaw kucing manekineko itu tidak sedang tertidur. Nah, buktinya buntut panjangnya bergoyang naik turun seperti kelakuan guw kalo lagi pengen bawaan ngelamun.
Wah wah, wah… Keiko cantik banget pagi ini. Dasar kucing model! Setiap geraknya adalah tren, emang pantas ia ngedapeti gelar kucing tercantik sampe orang-orang asia timur ngebuat patungnya sebagai symbol keberuntungan. Tubuh Kei ko nyaris persis kayak si Ohama, Cuma lebih tebal bulunya, jadi terlihat lebih gemuk dan kelakuanya sering membuat gelak tawa manusia. Ia, kucing yang paling menarik perhatian manusia pecinta kucing. Trus tekstur bulunya jauh lebih lembut dari guw, siapa aja yang memeluknya serasa sedang memegang bantal yang terbuat dari kapas. Jangan pernah mempertanyakan tentang kebersihannya, tentu saja ia jauh lebih steril dari Mocky. Saat ini ras nya hanya sedikit, golongan sepertinya paling murah dibeli diatas lima puluh jutaan, bahkan ada yang nyampe ratusan juta! Kapan ada orang yang menawari guw dengan harga segitu????
Meski jantung guw berasa deg-degan kayak seekor kucing lagi JTC gitu, namun guw terus berupaya menepis perasaan itu agar tidak membuatnya makin membunuh guw secara perlahan. Tak nampak kalo guw sedang melawan perasaan guw sendiri, padahal batin ini terus-terusan menyerang ketakutan agar bisa menjadi lebih berani dari seorang pahlawan atawpun panglima perang. Bener kata mereka, kalo wanita itu racunnya dunia!
“Hai…” sapa guw rada salting
Sepertinya sumber suara guw yang fals setengah mati ini mengganggu suasana nyamannya.. kei ko mencoba berusaha membuka satu matanya. Mengintip guw sekejap lalu menutupnya kembali.
“Jadi, kau kucing yang bernama Brillianno?” ujarnya, tubuhnya masih tak tergerak sedikitpun. Guw pikir, kalo seandainya kucing ini mati, maka tak ada yang tau kapan nafas terakhirnya berhembus
“Lo sudah mengenal guw” kata guw malu-malu. Jangan sampai ia tau muka guw merona
“Tentu!” Kei ko keukeuh tak mengerlingkan wajahnya sekalipun “Apa yang ingin kau lakukan disini?”
“Guw mo bertemu Rocxy”
“Rocxy??” ia mengulangi dengan mimic wajah yang terkejut “Rocxy itu anjing yang galak” kali ini ia baru mengangkat wajah nya dan menatap muka guw untuk memastikan keberanian guw menghadapinya.
“guw tau, baru saja kami berteman” guw menjelaskan
“Rocxy bergaul dengan kucing?” tampangnya lebih kaget “sejak kapan ia memutuskan untuk belok?”
“A.. a.. a.. apa maksud lo?” Tanya guw gagap
“Sudahlah, tak usah dibahas, ini tak terlalu penting! Biar aku yang akan mengantar mu kekandangnya dengan rasa hormat”
“Kandang?!! Apa dia dikurung?”
“Tentu saja, tadi aku sudah bilang kalau ia anjing galak..”
Sambil mengantarkan guw ke arah tempat tinggal Rocxy, Kei ko nampaknya sangat cepat akrab sekali. Ia memberi tahukan pada guw tentang perlakuan Rocxy semalam hingga membuatnya terpaksa dikurung. Guw mendengar pembicaraannya sok asik di belakang ekornya seraya meng konsentrasikan pikiran, karna godaannya kuat sekali disini. Guw tak tahan melihat pemandangan pantat nya yang meng geal geol kesana kemari… yaaaa ampuuun!! OMG!!...
“Lihatlah,.. ia tampak bodoh sekali” Kei ko menunjukkan pada guw kandangnya yang hanya berukuran semeter persegi. Lalu pergi meninggalkan guw sendiri.
“terimakasih..” kata guw menahan sedih melihat kepergian kei ko, serta keadaan Rocxy
Guw pikir ia hanya dikurung di halaman belakang, dekat dengan kolam renang. Tapi lehernya juga dirantai.. guw tak tega menghampirinya.
“Apa kabar, sobat? Guw prihatin dengan keadaan lo sekarang. Apa yang lo lakuin semalem?”
“Aku hanya ingin membuat mereka jera.. percayalah, mereka tak akan kembali ke perumahan ini lagi. Dan kau akan merasa aman. Tak usah kau pedulikan ancaman mereka.”
“Terlambat! Sore ini, guw punya janji menemui mereka di suatu tempat.”
“Aku harap kau tak datang, Bian! Itu jebakkan! Dan kau tau keadaan aku sekarang, aku tak mungkin bisa menyelamatkanmu lagi, entah sampai kapan aku terus-terusan begini? Terakhir, aku dihukum satu bulan seperti ini. Jika aku semakin mengonggong, maka hukuman ku akan semakin lama! Aku musti berpura-pura bersikap normal saja, padahal ini sangat menyakitkan. Kau tau! Lebih baik aku dihukum tak diberi makan, daripada tak bisa bertindak bebas seperti sekarang.”
“Jadi, entahlah,.. apakah guw musti berterimakasih pada lo” guw menggeleng kebingungan seraya mengorek-orek tanah. “Yang pasti, tak ada alasan, jika guw tak bisa datang kesana”
“Disini, aku akan berusaha menolongmu Bian. Jangan pernah Khawatir.. posisimu sekarang tetaplah menjadi kucing baik..”
“Kalo begitu, guw titip keluarga kecil guw. Jika mereka mencari keberadaan guw, lo bisa coba minta dilepaskan sebagai balas jasanya, karna Cuma lo yang tau dimana guw berada dan dengan siapa terakhir kali guw bertemu”
“Baiklah,.. do’a ku menyertaimu..”
“Guw harap ini bukan perpisahan sobat, siapa tau tuhan menjodohkan majikan lo si Corrie dengan majikan guw si Lidya, supaya kita bisa bener-bener jadi sodara, bukan sekedar teman!”
“Amin!” sahuut Rocxy meski wajahnya masih tampak pesimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar