waktu guw lagi asik maen bola bareng Laura dilapangan berumput, mata tajam guw sempet ngintip ada mobil xenia berwarna silver markir didepan pintu gerbang. dari dalam, turunlah sosok Priya,... Priya itu gadis keturunan india. kulitnya putih kayak orang barat, idungnya mancung kayak orang arab, rambutnya panjang, kriting, kriwel kriwel.. perfecto banget geto loh! tapi sayang, guw tetep gak tertarik, karna sayangnya dia bukan segolongan dengan guw. Priya itu temennya majikan guw si Lidya yang kemaren datang memeluk dan mencium kening guw. Masih membekas sisa sekaligus aromanya, dan sepertinya ia teramat sayang pada setiap mahluk hidup,, dan apa yang dibawanya? sibulu lebat berwarna putih bersih ia gendong dan sepertinya berat. Priya pun masuk kedalam rumah dan disambut si Lidya dengan senang hati. guw sih masa bodo' walaw agak sedikit iri melihat Lidya lebih antusias nerima kucing yang jauh lebih bersih!
cukup lama menghabiskan waktu bersama Laura, akhirnya kerasa cape juga lalu guw nerobos masuk rumah mencari makan, tapi sesuatu tampak menghalangi guw, guw pikir kemoceng jatuh,.. namun tebakan guw salah!
"aku penasaran, katanya dirumah ini ada mahkluk imut yang sempat mencuri perhatian majikan ku. aku disuruh datang kesini hanya untuk berkenalan dengannya, tapi setelah aku jauh-jauh muter mencarinya ternyata... itu Kamu!"
Guw baru saja melihat jenisku dari gen yang berbeda, jelas do’I bukan seperti guw.. bulunya terlalu lebat sehingga tubuhnya terlihat gemuk bak bantal sofa. Raut wajahnya teramat rata, tidak seperti muka guw yang sedikit menonjol serta nampak tulang-tulang diwajah. Dan ia tidak tampak ramah, apakah setiap harinya ia dengan tampang cemberut seperti itu?
"Hai!" kata guw ramah. kagum melihat bulunya yang bersih, seakan tak pernah main dengan kuman. ia memakai kalung manik-manik yang cantik. lalu reflek guw memujinya "kau tampak cantik sekali…" hati- hati sekali
"Apa yang barusan kau bilang? CANTIK??? aku ini laki-laki!" jawabnya sok. betapa sombongnya dia,
"Sori, mungkin guw ngeliat lu dari sisi metroseksual... dan siapa yang mendandani lu sedemikian rupa?"
"itu karena aku benar- benar makhluk peliharaan yang terawat, bukan binatang yang dipelihara untuk menjaga rumah dari serangan tikus!"
Dari ucapannya, sepertinya ia mengira guw binatang yang ia maksud. Jujur guw tidak tersinggung sama perkataanya.
"BTW, kamu dari jenis apa? kalo aku belasteran, nenek moyang aku dari keturunan angora paman dan bibi ku dari Persia..."
"guw tak mengerti soal itu! tapi kata Kiman, guw kucing garong. Meski gitu guw mash belom yakin dengan katanya! Karna menurut filing, guw tentunya kucing lokal"
"kenapa tak aku tanyakan saja pada mereka?"
"jangan gila!!! mungkin mereka kira dunia akan kiamat jika guw ngomong pake bahasa manusia..."
"maksud aku orang tua mu.."
guw tampak menyesal mendengar ini "guw terlantar dijalan semenjak kecil, mana guw tau siapa orang tua guw"
"Haha.. kalo aku masih sempet liat siapa mereka, sebelum guw dikirim kepanti sejenisku dan diadopsi sama keluarga Priya"
"HAHAAHA kalo itu guw paham! lo berada ditempat penangkaran binatang dan dijual, lalu dibeli sama keluarga Priya..."
"tapi aku lebih tertarik menggunakan kata diangkat bukan dibeli!"
"terserah lu! dan apakah lu tak memberontak sama kehidupan lu? Menurut guw, lu seharusnya diperlakukan selayaknya kucing jantan yang liar”
"Tidak! aku memang paling suka perawatan..., dan aku tak akan mau makan jika whizkaz ku habis dan belom sempat mereka beli.. mereka terlalu sayang dan tak akan pernah tega melihat tubuh ku yang menggemaskan terlihat kurus "
guw terheran mendengarnya "APA ITU? Wiskes?"
"sereal, rasanya bermacam macam, tapi aroma ikannya sangat menyengat..."
guw tergiur, seumur hidup guw belom pernah mencobanya. "Apakah majikan lu selalu membawa makanan itu dimanapun lu berada? aku penasaran rasanya. pasti lebih nikmat dari ikan gurame dua rasa sekalipun!"
"YA! aku pernah juga mencoba gurame,, tapi rasanya lebih lezat makananku!"
"bagaimana dengan BUBUR IKAN?"
"JANGAN BERCANDA!!!! nenek moyangku pasti tertawa jika mendengar cucunya makan makanan dari hasil beras!" raut mukanya yang rata semakin nampak melesat kedalam bulu wajahnya ketika ia marah
"tapi setiap kali guw makan selalu dicampur nasi, dan guw pernah nyoba bubur ikan gabus. dan itu rasanya juga nikmat, meski sedikit pedas! Guw gak pernah complaint"
"HAHAHA kata nenek ku, majikanmu terlalu miskin dan memeliharamu hanya setengah hati! Hahaha!" sindirnya kemudian berlalu
tawanya menyebalkan! guw lebih senang ia tak ada disini..... dan sebaiknya guw berfikiran lebih baik tak punya teman sekalian! bete punya temen yang selalu mengagungkan dirinya sendiri, guw pikir, yang namanya teman selalu jaga perasaan dan bisa diajak curhat!???????????
1 komentar:
Thanks for sharing the idea there would be some apprehensions from segment but i am up for it.
prépresse
Posting Komentar