Rabu, 18 Januari 2012

Status Brillianno

Sepanjang hari ini, guw seakan menikmati kejanggalan yang tak pernah guw rasain sebelumnya. Seperti melihat senyum Mama yang sumringah, bercanda dengan Kiman dan Laura bagai diasuh oleh kakak sendiri.. Tidak ada penganiayaan seperti hari-hari yang sudah,.. Maklum, mungkin disekolah tadi, mereka baru diajari gurunya ‘bagaimana cara merawat binatang peliharaan dengan baik’… guw bukannya merasa gembira, tapi gak ada gairah sama sekali. Yang hanya ada dalam pikiran guw, cuma mati, ajal dan pasrah jadi santapan makan malam. Apakah ini yang namanya firasat? Kenapa, giliran guw ingin mengakhiri pertemuan ini, justru mereka ingin menjadikan semua ini kenangan manis nan harus guw benci! Mmmm.. Seharusnya, ketika mereka menemukan mayat guw nanti, ada penyesalan bagi mereka karna tidak mempedulikan guw semasa hidup, tapi realita malah sebaliknya, guw yang nyesel kalo guw mati nanti, karna telah meninggalkan keluarga yang sebenernya mencintai guw.. Tubuh guw terkulai lemas menanti jadwal pertandingan

TENG! TENG! TENG!... jam dinding tertawa puas seakan meledek dan menagih janji guw sore itu, guw udah punya sugesti buat melancarkan saat yang menegangkan ini. Entahlah, guw cuma bisa tarik nafas,.. hembuskan, sekali lagi, tarik nafas lagi.. hembuskan lagi,.. sekali lagi akh,,, tariiiiik,… gandul, gandul, gandul,!!! Heehehehe.. tariiiiik baaaaannnngg,… digoyaaaaaang….

Udah guw buletin tekad, tentukan pilihan, dan bertindak sesuai hati nurani yang dalam.. insya allah ini jalan yang terbaik. Guwpun melangkah dengan gontai menuju pintu keluar tanpa menoleh kebelakang, sekedar melihat Mama, Kiman dan Laura untuk terakhir kalinya.. kalo dibayangi, bisa bikin guw sedih berkepanjangan. Jangan dech, kalo mo pisah, ya pisah aja.. kalo mo mati, ya.. mati aja,..

Pintu pagar tertutup rapat, jelas guw gak bisa loncat dengan pagar setinggi itu. Berharap ada yang lewat, namun sampai seperempat jam, gak ada satu mahlukpun yang datang menolong,.. akhirnya guw pilih jalan alternative yang extreme,.. please, don’t try at home.. apalagi buat adek-adek yang usianya masih dibawa 12 taon ataw masih dalam bimbingan kedua ortunya, tolong yaaa,..adegan ini udagh dilakukan oleh orang-orang yang terlatih dan terampil. Jangan tiruuuu… atraksi ini!!!!

Guw memanjat pohon jambu yang tumbuhnya rada miring ke tembok pagar, nyampe disetengah badah pohon, guw meloncat ke atas pagar lalu meloncat lagi ke tanah rerumputan.. yup! Guw mendarat dengan selamat! Sisi jalan kini terlihat jelas sekarang, guwpun maju tak gentar mengarah kelokasi TKP…

Terlihat tiga kucing local lainnya, bergaya metal, maklum preman kampung, yang salah satunya tak bisa berperan jahat. Tentu saja mereka nyambut kehadiran guw dengan kegirangan, karna kalo mereka gak mati kekenyangan, paling mereka jadi in guw budak yang lebih parah dari asuhan keluarga kecil Laura,

“Sama sekali tidak merasa takut, kucing kencur?” Sapa Mocky tuk pertama kali “Sudah kau ucapkan permintaan terakhir pada keluargamu Hahah!..” simanis dan si kucel ikut tertawa-tawa menyindir… tak apalah, guw diam dan tak berkomentar
“Ayo, sekarang kita menjumpainya,..” Pimpin si Hitam, guw pun mengekori mereka kemana arahnya.

“Pertama kali aq melihatnya.. dipikirannya hanya lapar dan mengejar,.. kau takkan pernah berhasil lolos dari kejarannya, kecuali kau memilih pohon yang tinggi untuk menyelamatkan nyawamu,.. aq, aq tak bisa membayangkannya” Oceh si Manis seraya mengingat saat saat pengalaman pribadinya,..

“Dan kami hanya bisa mengantarmu batas sini, karna kami lebih suka menontonmu disuatu tempat Heheh!..” Bebo menghina dengan tawa jahatnya

“Guw harus kemana sekarang???” Tanya guw agak gagap

“Tentunya di rumah KEI KO,..”

“Maaf, Siapa Kei Ko?”

“Kau bercanda jika tak mengenalnya,.. ia Kucing manekineko asal jepang. Ia sekucing (persamaan seorang) modeling..” jelas si Manis

Guw membelalakan mata, emang kucing ada profesi model?? Kalo begitu, guw penulis!

“Guw gak pernah tau ada kucing modeling??”

“Ia kucing yang kami lihat pagi tadi..”

Guw meng OOOOO… jadi  si Rocxy tinggal bersama Kei Ko, kalo kei ko secantik itu, tentunya si Rocxy tampan hehehe.. pikir guw nakal!

“Sampai disini, Hati-hati…” ucap Bebo si Kucel.

“Apa maksud kalian Hati-hati???” bantah guw “Bersiap-siaplah, karna sebentar lagi kalian memiliki BOS baru dan system pemerintahan  yang baru..” tegas, namun dihati seratus persen pasrah dan nyerah.

Si Hitam yang udah berjalan meninggalkan guw terpaksa menoleh “Sebaiknya, kau berdo’a saja.. kematianmu sebentar lagi, sobat” merekapun sama sekali tak memandang posisi guw lagi

Trio kucing itu guw liat menyebrang jalan dan satu persatu menaiki sebuah pohon beringin dengan lincahnya, seakan mereka sudah terlatih melakukannya. Sementara guw kembali terfocus pada ujian kali ini, pintu gerbang tetangga guw terbuka lebar ‘jalan menuju kematian’ pikir guw. Yo wess, guw pelan-pelan masuk kehalaman rumah mereka yang tampak hijau merata. Beberapa taman bunga yang bermekaran menyombongkan kilau warna mereka, guw terus berjalan, mencari entah dimana si Rocxy itu tinggal? cukup lama guw berputar-putar kesekeliling arena lapangan setengah luas itu. Dan yang nongol.. detik itu… Ya Ampuuun,.. binatang apa itu????

Pikiran guw Blank! Jangankan berlari, mundur saja boro-boro ke empat kaki ini mo beranjak.. guw Cuma bisa terpaku dengan tampang guw yang Blo’on banget, mana mungkin bisa lari lagi,.. guw yakin ini nafas terakhir dan ketiga kucing itu pasti sedang tertawa sepuas-puasnya sambil menonton adegan smackdown!

Betapa beringas binatang itu. ia berlari sekencang-kencangnya, berharap guw gak bisa lolos dari tangkapannya, dan air liurnya banyak sekali keluar dari mulutnya, giginya yang menakutkan serta tubuh coklat tua kekar yang lumayan besar sekali ototnya.. rasanya mo pingsan saja, ia terlihat lebih jahat dari setan, lebih menakutkan dari si Lidya!

Dengan jarak beberapa centi lagi, gak kurang dari satu meter. Si Bengis Rocxy hendak meloncat indah dengan gaya terkamman favoritenya.. “Hiiiiyaaaaaa!!!!!,….” Tereaknya
Guw merem ketakutan, HOP! Tubuh guw terpental, sepertinya guw baru kena cakarannya. Pas guw tergeletak diatas tanah, rasanya tak kuat lagi menatap kehidupan. Pengen mati sajalah!.. tapi koq, cukup lama guw terkapar, namun tak ada lagi perlawanan berikutnya, kemana si Rocxy?? Apa dia terkena ilmu perlindungan dari keturunan kakek guw yang lahir di Banten. NGARANG!

Guw paksakan buka mata, gak pake pelan-pelan, langsung guw belalakan mata ini saking penasarannya… apa yang barusan terjadi???? Sesosok manusia cowok merangkul hewan itu dengan sekuat tenaganya, ia berusaha meredakan kegarangan si binatang.  Mereka terlihat sama-sama kuat, berguling-guling ditanah rerumputan, otot-otot si lelaki itu tampak mengeras. Ia tidak mengenakan OUW!!.. baju! Cuma memakai celana levisnya. Sampai keadaan benar-benar reda, meski Rocxy masih tampak kesal dan marah gara-gara keinginannya untuk memakan guw tak tercapai. Ia langsung dibawa paksa sama majikannya, sampai akhirnya tak terlihat lagi dimata guw batang moncongnya yang membuat guw malam ini tak bisa tidur. Dan baru guw bisa menyambung nyawa dengan bernafas lega

Tap! tap! tap!... kali ini sosok perempuan berlari menghampiri guw, ia langsung mencomot tubuh guw, mengangkat kerangkulannya. Perempuan ini tampak sudah dewasa, tapi entah  mimpi ataw bukan, ternyata si Lidya!

“Maaf,..” kata si cowok tampan itu menyesal, ia bagai sengaja menonjolkan otot dan tubuh putih bersihnya, walaw agak berkeringat

“Nyaris saja” kata Lidya rada sebal “Ini satu-satunya kucing kesayangan adek gue, kalo mati, siapa yang bisa bikin dia hidup lagi.. lagian, jangan pelihara anjing dong!” maki lidya menambahkan

Si cowok Cuma manggut-manggut, meski dipikirannya berontak ‘siapa suruh kucing lo maen dikawasan rumah guw yang terlarang’ namun berhubung si Lidya cantiknya bukan main, siapa sih yang gak mau berkenalan dengan majikan guw. Si cowok mengambil kesempatan itu untuk berkenalan

“Hi, nama guw Corrie, nama lu??” sapanya lewat senyuman yang nakal. Gawat! tarohan dech, guw jamin Ini cowok playboy abis!

Sayangnya, Lidya terhipnotis. Tangannya menyambut jabatan si cowok bernama Corrie itu. Ya, ampun Lidya udah gak peduli lagi dengan meongan guw. Perkenalan pun berlanjut dengan sedikit obrolan,.. kemudian Lidya berpamitan, ia melangkah meninggalkan Corrie semakin jauh semakin tak tega. Bahkan detakkan jantung Lidya makin kenceng aja guw rasakan. seraya terus mengendong guw, sesekali ia menatap balik ke muka si cowok tampan itu. Sekedar mengingat saja, jangan sampe, pas ketemu dijalan malah pura-pura sok gak kenal. Berkali-kali hingga berterusan Lidya berusaha berpaling dan mencuri-curi pandang, saking gak mo ditinggal dan tak ingin menatap jalan, hampir saja ia tersandung sesuatu didekat pintu pagar,.. muka Lidya memerah ketika Corrie tak sengaja merekam kejadian itu dalam otaknya sambil tersenyum manis.

“AAAAAAAAAARRRRRGGGGHHHH,……!!!!! SIAL!!! Napa sih, gue kayak orang bodoh dibuatnya??? Pake acara nyaris jatoh, lagi!” Maki nya kekesalan, seperti yang kalian tau, diluar penglihatan Corrie guw tetep jadi pelampiasan. Guw sangsi, si Lidya hanya berpura-pura nolong guw supaya bisa kenalan sama cowok ganteng itu!

Tidak ada komentar: